Liang Petang
Gua unik dan bersejarah ini terletak
di punggung sebuah gunung dalam hutan yang berlokasi cukup jauh dari desa Batu
Tering Kecamatan Moyo Hulu kabupaten Sumbawa. Untuk menuju lokasi, kita bisa
menggunakan sepeda motor dari desa Batu Tering, kemudian berjalan kaki melewati
sebuah sungai kecil indah bernama TIU SEKAT(Sungai yang sempit) karena
diapit tebing batu cadas, airnya berwarna hijau berkilau, sungai tersebut akan
menggoda anda untuk terjun merasakan kesejukannya sebelum kemudian menembus
hutan selama kurang lebih 25 menit untuk sampai di pintu gua.
Gua ini sangat gelap, karena itu
penduduk lokal disana menamakannya LIANG PETANG yang jika diartikan
secara bebas, sama dengan GUA MALAM. Mulut gua tidak terlalu besar, untuk
memasukinya kita harus melewati sebuah titian kecil yang terbuat dari beberapa
batang kayu. Ruangan didalam gua cukup luas, berbagai keunikan mulai tampak
tatkala kita berada didalamnya. bentuk- bentuk stalagnit yang menempel di
langit-langit gua menambah kesan tersendiri.
Hal menarik pertama yang akan kita
lihat adalah BATU MAYAT. Entah terbentuk karena proses alam atau
memang ada unsur sejarahnya,, yang jelas ini adalah batu yang menyerupai jasad
dua orang manusia terbaring berdampingan dibawah langit-langit gua.
Saat pertama kali kami memasuki gua
ini tahun 2009, Batu Mayat ini masih tampak jelas bentuknya, namun karena
kurang perhatian, beberapa tahun kemudian bentuknya mulai kurang jelas karena
terkikis rembesan air dari langit-langit gua.
Ruang Pertapaan dan ALANG
Di ruang lainnya terdapat sebuah
tempat khusus untuk bertapa, dan yang satu ini adalah peninggalan para leluhur
yang konon sempat bertempat tinggal di dalam gua ini. Berdasarkan cerita Rakyat
di Batu Tering, bahwa zaman dahulu, pernah ada seorang ulama dan beberapa
pengikutnya yang hidup di dalam gua Liang Petang. tidak jauh dari ruang
pertapaan, ada sebuah kolam kecil dari mata air, dahulu kala masyarakat lokal
bisanya datang ke tempat ini untuk sekedar membayar nazar. beberapa meter di
samping mata air tersebut sebuah batang bambu melintang di dinding gua,
batang bambu tersebut digunakan sebagai alat bantu untuk menuju ke sebuah
ruangan lainnya yang berada cukup tinggi dari lantai gua. tempat tersebut oleh
penduduk lokal dinamakan “ALANG”. konon diatas sana terdapat beberapa
peninggalan unik, menurut cerita rakyat lokal disana, di ALANG gua LIANG PETANG
kita bisa melihat patung perempuan yang sedang menenun. Wallahualam!!, tidak
semua pemandu dari desa yang memiliki nyali untuk menuju ruangan tersebut, apalagi
penulis blog ini, he he..
Lorong Misteri
Didalam gua ini ada sebuah lorong
yang akan mengantar kita menuju Perut Bumi, penduduk lokal menamakannya “KAMAR”,
konon, untuk memasuki ruang tersebut harus ada ritual adat terlebih dahulu,
dan.. tidak semua penduduk lokal memiliki nyali untuk turun kesana. jangan
tanya aku ada apa disana, dan seperti apa rupanya, karena aku juga penasaran Di
sebuah lorong menuju ruangan tersebut, beberapa Stalagnit terlihat unik dan
aneh, karena menyerupai wajah-wajah monster dalam cerita horor.
Hingga detik ini, KAMAR dalam LIANG
PETANG masih merupakan sebuah tempat yang menyimpan berjuta misteri yang
meninggalkan rasa penasaran begitu besar bagi siapa saja yang pernah memasuki
gua ini, termasuk aku….
Butuh para ahli-ahli tentang gua
sekaligus mereka yang memiliki pengalaman dan pengetahuan serta bernyali besar
untuk menguak misteri yang terdapat di LIANG PETANG
Tertarik? Ayo ke Sumbawa!!!






Tidak ada komentar